Lomba Blog Depok


kunjungi : lomba blog depok

Jumat, 25 September 2009

"Maaf", Kata Yang Banyak Diucapkan Orang Dalam Satu Minggu Terakhir.


Tidak terasa hari ini sudah 6 Syawal 1430 Hijriah. Sudah hampir satu minggu Hari Raya Idul Fitri berlalu. Dan Alhamdulillah buat kita yang berpuasa Syawal dari H+1 Idul Fitri, sekarang sudah berpuasa dihari ke 5.

Mengenai judul tersebut saya ambil dari YM status temanku. Betapa ucapan kata maaf meningkat pada saat Idul Fitri yang biasanya diiringi dengan bersalaman. Kurang afdol rasanya kalau tradisi tersebut kita tidak lakukan.

Entah dari mana tradisi itu bermula. Tradisi yang biasa saya temui pada orang Melayu umumnya dan di Indonesia khususnya. Yang saya tahu alasan bermaaf-maafan itu ialah jika Allah sudah membersihkan kita dari dosa seperti bayi yang baru dilahirkan, sesuai dengan salah satu pengertian kata Idul Fitri yang artinya kembali suci maka sudah selayaknya kita membersihkan diri dari segala kesalahan yang diperbuat pada sesama.

Tapi jika kebetulan kita memiliki kesalahan pada seseorang dan hanya pada moment setahun sekali tersebut kita gunakan kesempatan untuk meminta maaf saya rasa kurang bijak. Bukankah Rasul melarang kita tidak bertegur sapa terhadap sesama lebih dari 3 hari ?

Tidak halal bagi seorang muslim memutuskan saudaranya (tidak menegur sapa) lebih daripada tiga hari, bila keduanya bertemu maka yang seorang ini berpaling dan yang seorang lagi membelakangi. Dan orang yang lebih baik dari keduanya ialah orang yang memulakan dengan ucapan salam. (HR. Bukhari - Muslim).

Rasul juga mengajarkan betapa mudahnya menghapus dosa sesama kita dengan hanya berjabattangan. Kapan saja dimana saja.

Tidaklah dari dua orang muslim yang bertemu lalu bersalaman, kecuali Allah akan mengampuni keduanya sebelum berpisah (kedua tangan mereka lepas). (HR. Abu Dawud, Turmudzi & Ibnu Majah).

Jadi sudah semestinya kebiasaan bertegur sapa saat bertemu & bersalaman penuh keakraban kita biasakan dan tidak harus menunggu saat Idul Fitri tiba.

-Dhino-

Selasa, 15 September 2009

Tips PD Buka Puasa tanpa harus mendengar Azan.


Assalamu'alaikum,

Saat menunggu berbuka saya sering melihat orang repot bertanya apakah saat ini sudah Azan Magrib? Mereka tidak PD kalau tidak dengar lewat TV, Radio atau Masjid. Seolah hanya info dari sumber tersebut yang valid.

Padahal sumber tersebut pun melihat waktu berbuka dari jadwal shalat juga, umumnya patokan waktu mereka dari melihat Jam dan bukan langsung melihat tenggelamnya Matahari.

Alat yg mereka pakai dengan mudah bisa kita miliki, Jam & Jadwal Shalat atau saat Ramadhan biasa disebut Jadwal Imsakiyah.

Kenapa kita tidak langsung menentukan waktu berbuka dari jam yg kita punya saja?
Yang perlu kita perhatikan :

1. Beli jam yg ada digital display sampai dengan detik dengan kualitas akurasi waktu yang terjamin. Mahal tidak mengapa karena memiliki rujukan waktu yang akurat setiap saat jauh lebih penting daripada memiliki jam dengan hanya mementingkan style. Apalagi buat seorang muslim yg selalu shalat 5 waktu sehari.

2. Hindari kebiasaan memperlambat atau mempercepat waktu pada jam anda.


3. Setting jam dengan rujukan Word Time Server yang akurat. Di internet banyak yang bisa kita temui.
Kalau saya merekomendasikan
www.timeanddate.com karena hitungannya sampai dengan detik dan terus counting saat kita masuk pada link waktu tersebut.Contoh untuk Jakarta http://www.timeanddate.com/worldclock/city.html?n=108 .


Nah sekarang anda bisa dengan PD untuk menentukan waktu berbuka dan waktu shalat hanya cukup melihat jam yang anda miliki sendiri.

.:Selamat berpuasa:.

-Dhino-